Keluhan Masyarakat Terkait Parkir di Sampit,Jukir Angkat Bicara Soroti Dishub dan pengelola parkir

11/01/2024

gambar Ilustasi petugas dishub,pengelola parkir dan juru parkir

Penamedia.news-sampit.kamis 11/1/2024. Media sosial sedang ramai memperbincangkan masalah parkir yang ada  di Kota Sampit, Banyak netizen yang menumpahkan unek-unek dan pengalaman mereka mendapatkan pelayanan buruk dari para jukir.

permasalahan parkir yang ada di kota sampit tak kunjung selesai, adanya keluhan keluhan dan protes masyarakat terkait masalah parkir yang menjadi opini publik.

" sampit kota parkir, karena di mana mana ada tukang parkir nya," salah satu komentar nitezen.

menanggapi permasalah parkir tersebut awak penamedia news mewawancarai seorang jukir yang sudah 25 tahun  bekerja sebagai juru parkir, jukir pun angkat bicara menanggapi permasalahan parkir tersebut.

" sebenarnya di setiap zona atau titik lokasi parkir itu yang letaknya di bahu jalan itu kewewenangan dishub untuk mengatur dan memberikan  ijin kepada pihak ketiga supaya lokasi tersebut bisa di kelola parkir nya untuk menambah pendapatan asli daerah.

 jadi banyak sedikitnya lokasi parkir yang ada di kota sampit itu tergantung pemerintah melalui dinas perhubungan kotim.

semakin banyak lokasi parkir yang Resmi semakin banyak juga pemasukan daerah, jadi kenapa di sampit banyak parkir itu artinya banyak juga pemasukan daerah yang berasal dari sektor parkir," kata jukir.

"saya menduga banyaknya parkir di sampit mungkin karena pemerintah mentargetkan tinggi pendapatan di sektor parkir kepada dishub, sehingga dishub banyak memberikan ijin ke pihak ketiga untuk pengelolaan parkir di kota sampit,"jelas jukir. 

Permasalahan parkir yang sering di keluhkan masyarakat di sampit  :

1.parkir kilat, baru sebentar di tagih uang parkir.
2.Jukir kerap kali memungut uang parkir tidak sesuai distribusi.
3.Jukir sering kali menagih paksa.
4.Jukir sering kali kalo ada mobil masuk tidak di atur pas sudah keluar di tagih.
5. di mana mana, di pusat perbelanjaan, di warung- warung, di cafe, selalu ada parkirnya.

Padahal, tidak semuanya jukir mempunyai stigma negatif. Masih banyak jukir yang benar dan profesional dalam menjalankan tugasnya,Mereka juga turut menjaga keamanan dan ketertiban serta meatur lalu lintas di tempat parkir, serta jukir juga membantu pemasukan daerah.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengubah stigma negatif terhadap jukir, serta untuk mengatasi permasalahan parkir di kota sampit.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menertibkan jukir liar, serta dengan memberikan edukasi, pengayoman, serta bimbingan kepada jukir resmi tentang bagaimana cara kerja jukir di lapangan harus sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan.

Hal ini tentunya dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kotim dan bekerja sama dengan pihak pengelola parkir, Bagaimana supaya jukir di lapangan memberikan pelayanan jasa yang terbaik sehingga stigma negatif dan permasalahan parkir di Sampit bisa terselesaikan.

setelah parkir di serahkan ke pihak ketiga oleh dishub,maka hampir tidak adanya lagi pembinaan, bimbingan, serta orientasi kepada jukir oleh Dinas Perhubungan maupun oleh pengelola parkir itu sendiri. 

tetapi kenyataan di lapangan Pihak pengelola hanya memungut setoran setoran parkir, mereka seolah lepas tangan bagaimana kinerja jukir di lapangan,ora urus penting setoran lancar," ujar jukir.

seharusnya pengelola memberikan orienstasi dan pembinaan bagaimana kinerja yang harus dilakukan oleh jukir di lapangan sesuai dengan SOP yang ada.

 Hal ini perlu dilakukan orientasi memperkenalkan, menyampaikan, memberitahukan, kira-kira apa yang menjadi tugas jukir di lapangan, bagaimana SOP-nya dan ini sangat penting dan harus di terapkan, terlebih kepada para jukir yang baru baru," jelasnya.

Pengelola selama ini tidak pernah memberikan edukasi kepada jukir bagaimana kinerja yang baik di lapangan, Seharusnya Dinas Perhubungan juga harus memberi pengawasan kepada para jukir tersebut walaupun pengelolaanya sudah di serahkan ke pihak ketiga.

Bukan dalam arti pengawasan di lapangan jukir harus dijaga  24 jam oleh petugas dishub, Tetapi pengawasan bagaimana cara kinerja pihak pengelola parkir, apakah  para jukir yang di kelola sudah diberikan pembinaan, diberikan orientasi bagaimana cara bekerja di lapangan yang baik dan benar sehingga tidak menimbulkan masalah di tengah masyarakat.

Dan pengawasan kepada jukir serta tindakan tegas jika ada jukir dalam bekerja di lapangan yang menyalahi serta melanggar aturan, harus diberikan sanksi,serta perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap jukir.

Hal ini bertujuan untuk menertibkan jukir liar serta jukir resmi yang nakal.

jukir sebenarnya merupakan salah satu profesi jasa,Mereka bekerja keras untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarga. 

jukir juga turut membantu menjaga keamanan dan ketertiban di tempat parkir, Mereka akan membantu mengarahkan kendaraan yang akan parkir dan memastikan tidak ada kendaraan yang parkir sembarangan.

Namun, kenapa jukir mendapatkan stigma negatif di masyarakat sampit ?.. Hal ini adalah menjadi PR Dinas perhubungan dan para pengelola parkir,ataupun jukir itu sendiri, jangan ingin menyelesaikan masalah tetapi menimbulkan masalah yang lebih besar lagi di masyarakat.

 Salah satunya wacana yang ingin mehapuskan parkir, ini akan menimbulkan masalah yang lainnya, bukan mencari solusi untuk masalah. Tetapi menyelesaikan masalah dengan masalah, seharusnya menyelesaikan masalah tanpa masalah.," pungkas jukir.

"Saya juga kadang berpikir kenapa ada saja beberapa persoalan yang timbul di masyarakat karena adanya jukir yang bersikap arogan dan bergaya premanisme sering menagih paksa," ujar jukir.

"Selama saya menjadi jukir tidak pernah sama sekali menagih paksa pemilik motor yang parkir. Kalo di bayar syukur, kalo tidak ya ikhlaskan saja anggap membantu. Kan nanti ada saja rejeki di lain, banyak saja yang kadang bayar  parkir berlebih itu lah gantinya, saya juga sering meamankan ponsel  yang kerap kali ketinggalan di dasboard depan motor,saya selalu kembalikan kepada pemiliknya," pungkas jukir.

"Dan selama menjadi jukir, saya merasa semenjak Dishub melepas pengelolaan jukir ke pihak ke tiga, sangat minimnya pengayoman, serta orientasi untuk membina jukir agar bekerja sesuai SOP yang ada, oleh Dishub maupun pihak ketiga, kalo dulu ketika jukir di kelola langsung oleh dishub masih ada sedikit orientasi dan pembinaan di lapangan untuk para jukir.

 pihak pengelola pun tidak mau tau keselamatan jukir di lapangan, mereka tidak pernah memberikan jaminan BPJS ketenagakerjaan kepada jukir, Karena jukir termasuk pekerja rentan yang harus dijamin keselamatannya dalam bekerja." saya sudah usulkan ke dishub maupun ke pengelola parkir namun tidak pernah di tanggapi,

" saya miris dengan permasalan parkir yang ada di kota sampit tersebut, Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalah parkir tersebut,jangan semua para jukir di cap jelek ,karena olah jukir liar serta jukir resmi yang nakal yang tidak bertanggung jawab.

karena jukir juga termasuk pekerja harian pendapatan jukir tersebut juga masuk ke dishub serta ke pengelola, bukan semua masuk ke kantong pribadi jukir semata.

dishub perlu memberikan edukasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap jukir. Pengelola parkir juga perlu memberikan pembinaan dan orientasi kepada jukir agar mereka bekerja sesuai dengan SOP yang ada, kalo Sop nya belum ada itu harus dinas perhubungan yang membuat sop untuk jukir di lapangan, supaya jukir tertib dan disiplin dalam menjalankan tugasnya di lapangan, agar diharapkan bisa menyelesaikan dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan parkir di Kota Sampit," tutup jukir
Redaksi-ZR.