Penamedia News, Kotawaringin Barat, 8 Januari 2025 - Di tengah pesatnya perkembangan industri modern, ibu Rusnawati tetap setia pada tradisi dengan menjadi pengrajin gula aren dan pengolah air nira asli di desanya. Bersama sang suami, Muchransyah (57 tahun), mereka mengolah nira dari pohon aren menjadi produk berkualitas yang diminati masyarakat lokal maupun luar daerah.

Rusnawati bukan hanya pengrajin, tetapi juga petani nira. Setiap hari, ia bersama suaminya memanjat pohon aren untuk mengumpulkan air nira segar. Proses yang mereka jalani sangatlah tradisional, namun hasilnya tetap berkualitas tinggi. Nira yang dikumpulkan diolah dengan cermat menjadi gula aren padat, gula semut, hingga air nira siap minum.

“Ini sudah pekerjaan turun-temurun, dan kami bangga masih bisa melestarikan tradisi ini,” ujar Rusnawati. Ia menambahkan, meski prosesnya membutuhkan tenaga dan waktu, kepuasan pelanggan adalah prioritas utama mereka.

Produk gula aren dan air nira bu Rusnawati dikenal alami tanpa campuran bahan kimia. Karena itu, banyak pembeli yang datang langsung ke rumahnya untuk mendapatkan produk segar. Selain dijual di pasar lokal, produknya juga sering dipesan untuk kebutuhan kuliner, minuman tradisional, hingga oleh-oleh khas daerah.

“Saya berharap generasi muda juga mau belajar dan melanjutkan usaha ini, karena ini bagian dari warisan budaya kita,” tutup Muchransyah.

Dengan dedikasinya, Rusnawati dan Muchransyah telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga tradisi sekaligus memberdayakan ekonomi lokal di Kotawaringin Lama. Keuletan mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus mencintai produk lokal yang autentik.

Editor RBZ