Ratusan pemudik tidak mendapat kan tiket di pelabuhan Utar Kumai

27/03/2025

Suasana Para pemudik memadati pelabuhan Utar Kumai Pangkalan Bun

Penamedia.News,Kotawaringin Barat,Kamis,27/03/2025.Ratusan orang perantau yang ingin pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri 1446H/2025M masih belum mendapatkan tiket kapal laut. Tiket yang cepat habis di agen agen resmi hingga praktik percaloan membuat banyak calon penumpang terkatung-katung di sekitar Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)

Salah seorang masyarakat yang mengalami kesulitan adalah Komang, seorang kepala rombongan dari Kalimantan Barat (Kalbar). Bersama 21 orang lainnya, ia telah melakukan perjalanan panjang sejak 21 Maret 2025 dari kalbar ke pelabuhan kumai dengan harapan bisa menyeberang menggunakan kapal laut menuju Semarang. Namun, meskipun sudah tiba di Kumai pada 22 Maret dan menginap selama empat hari di penginapan setempat, tiket kapal yang dijanjikan pihak travel tak kunjung mereka dapatkan.

"Kami sudah membayar tiket kapal dan biaya perjalanan sebesar 800 ribu rupiah per orang kepada pihak travel untuk tiket kapal dan transfortasi dari kalbar ke kumai  kepada pihak travel dengan janji akan diberangkatkan menggunakan KM Lauser pada 26 Maret. Tapi sampai sekarang tiketnya belum ada. Kami terus diminta menunggu di penginapan, padahal biaya makan dan penginapan semakin bertambah," ujar Komang kepada PenaMedia News,Rabu (26/3) malam.

Ia bersama rombongannya berusaha mencari tiket langsung melalui agen resmi seperti PT Pelni dan Dharma Lautan Utama (DLU), namun jawaban yang mereka dapatkan mengecewakan. "Tiket untuk tanggal 26 sudah habis, yang tersedia baru untuk keberangkatan tanggal 1 april 2025

Nasib serupa juga dialami oleh Sarman, seorang penumpang dari Kabupaten Lamandau. Ia bersama lima rekannya berjuang mencari tiket kapal agar bisa pulang ke kampung halaman. Sayangnya, hanya tiga dari mereka yang berhasil mendapatkan tiket dengan harga 500 ribu rupiah melalui seorang perantara.

"Tiga teman saya masih belum dapat tiket. Kalau sampai tidak dapat, mereka harus menunggu beberapa hari lagi untuk keberangkatan kapal berikutnya," ujar Sarman dengan nada kecewa.

Banyak calon penumpang yang mengeluhkan bahwa pembelian tiket kapal tidak mudah, bahkan tiket dari agen resmi sering kali sudah habis dalam waktu singkat. Hal ini membuat mereka terpaksa membeli tiket melalui perantara dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Para penumpang yang mengalami kesulitan berharap agar pihak terkait, seperti PT Pelni dan DLU, bisa lebih transparan dalam proses penjualan tiket agar masyarakat tidak dirugikan. Mereka juga meminta agar pemerintah daerah turut membantu mencarikan solusi agar mudik menggunakan kapal laut tidak selalu menjadi masalah setiap tahunnya.

"Kami berharap ada sistem yang lebih baik, jangan sampai setiap tahun penumpang selalu mengalami hal yang sama. Kalau bisa, tiket diperjualbelikan secara lebih terbuka dan mudah," tambah Komang.

Dengan semakin dekatnya Hari Raya Idul Fitri, situasi di Pelabuhan Kumai diperkirakan akan semakin padat. Jika tidak ada solusi segera, ribuan calon penumpang terancam gagal mudik dan harus menghabiskan lebih banyak biaya hanya untuk menunggu kepastian tiket kapal.Hingga berita ini dinaikan masih banyak penumpang lainya yang sudah berada di pelabuhan kumai yang belum mempunyai tiket kapal. 

Editor : LS